Sabtu, 21 April 2012

Kartini Masa Kini Bertanding Futsal

 



Surabaya - Ada-ada saja kreativitas wanita. Untuk merayakan Kartini Day, sejumlah ibu-ibu membentuk tim kesebelasan. Ya, generasi Kartini ini mengenakan kebaya dan berkonde sambil bermain futsal.

Pemandangan ini terjadi di lapangan futsal Kodam/V Brawijaya. Para wanita yang umumnya telah berkeluarga ini menyempatkan diri berkumpul tapi bukan untuk arisan. Mereka mengaku ingin 'mencari' keringat dengan cara lelaki.

Sekitar pukul 13.00 WIB, dua tim yakni Kartini Surabaya dan Bonek sudah memenuhi lapangan futsal. Tim Kartini Surabaya yang terdiri dari tokoh wanita Surabaya seperti Dyah Katarina istri Wawali Kota Surabaya Bambang DH sebagai kiper sudah mejeng dengan kebaya nuansa ungu. Meski berkebaya, Dyah pun mengenakan sepatu cats hijau saat melakukan pemanasan di lapangan indoor itu.

Selain Dyah, ada juga model Surabaya Inne, Ivy, Arie Soeripan Ketua DPC Granat, Atiek Fatah (pengacara), Prima Budi (Ketua Persit Kodim Surabaya Selatan), Retno Koes bersama wasit yang dijabati oleh Ibu Tommy (Galanita PSSI).

Seperti pemain sepakbola profesional, dua tim kesebelasan ini pun menyanyikan lagu Kebangsaan RI sebelum memulai pertandingan. Mereka pun adu suit, untuk menentukan tim mana yang berkesempatan melakukan penyerangan terlebih dahulu.

Nah, apa yang terjadi beberapa menit kemudian? Sontak setelah peluit tanda mulai pertandingan dibunyikan wasit, dua tim kesebelasan ini pun beradu. Lari kesana-kemari, menendang dan merebut bola. Bahkan, keeper Dyah Katarina tak terlihat takut menangkap bola yang ditendang keras oleh tim lawan.

"Yeaaaah...," teriak Dyah Katarina saat beruntung menangkan 3 tendangan dari lawan yang hampir menjebol kandangnya, Sabtu (21/4/2012).

Teriakan demi teriakan muncul berulang-ulang dari mulut para wanita ini. Bagaimana tidak, setiap kali beruntung menggiring bola, menendang bola hingga menangkap bola, para wanita itu berteriak serta meneriaki kawan dan lawannya.

Hingga melewati babak 1 ( 15 menit pertama) skor kedua tim masih pancet. Rupanya, babak awal ini hanya digunakan sebagai pemanasan saja. Sebab, saat waktu menunjukkan pukul 14.14 WIB, skor mereka tak bergerak, masih skor kacamata alias 0-0.

Masuk waktu istirahat, para wanita ini pun terlihat masih suka bercengkerama, berfoto-foto dan berjoget mengikuti musik dangdut yang menggema di lapangan. Ya, memang ada banyak cara untuk memperingati kepahlawanan RA Kartini soal emansipasi wanita.

source: http://surabaya.detik.com/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pink Rose Flower Pink Rose Flower